Di dunia ini banyak sekali gw melihat orang-orang yg hanya melihat satu bagian ekonomi saja saja.. (maksud gw dalam hal ekonomi) orang-orang yang hanya melihat ke atas saja tanpa mempedulikan bahwa banyak orang-orang yang masih jauuh.. lebih miskin daripada dia..
dalam kehidupan gw, gw mengenal ada seseorang yg sangat ekstrim dalam melihat ke atas dia sellau menganggap dirinya sebagai orang yg miskin papa, selalu susah untuk mengeluarkan duit untuk kas, untuk ultah temannya dan keanehan2 lain.. padahal teman-temannya pun tahu bahwa dia orang yg kaya secara ekonomi.. bahkan mengoleksi mobil-mobil yang unik dan menyewakannya untuk shooting sinetron. namun entah mengapa dia selalu menganggap dirinya miskin dan mengagung-agungkan temannya yg lain sebagai org kaya dan tak jarang dy menyebut dirinya sebagai orang miskin.. dia tidak tahu bahwa di bawahnya sangat amath banya orang yg kesusahan untuk makan, membeli kebutuhan pokok, sekolah dan kesulitan-kesulitan lain yg menerpa.
sementara ada juga orang-orang miskin yang menganggap setiap orang yg ekonominya diatasnya sebagai orang-orang kaya.. punya mobil sudah diartikan sebagai orang yg kaya raya dan mampu membeli segalanya, mereka hanya menganggap bahwa di dunia ini hanya ada si kaya dan si miskin tanpa melihat ada banyak golongan orang-orang yang berada di antara itu yaitu, orang-orang yg ekonominya masih tergantung ekonomi negara, orang-orang yang kadang memang lagi banyak duit namun di suatu waktu ketika tidak punya job ya.. tidak ada duit.
dalam hal ini gw terus terang bersyukur disekolahkan dari sd sampai sma di sekolah negri di sana gw dapat bergaul dengan semua golongan dari yg bokapnya tukang jalan keliling sampai yg orang tuanya kaya raya sekali. hal tersebut membuat gw untuk belajar melihat ke bawah, membuat gw bisa bersyukur krn masih diberi kelebihan ekonomi dari mereka (walaupun gw juga bukan orang kaya raya juga), menghindari sikap sombong karena juga emang sebenernya ya gw emang bukan orang yg kaya raya juga dan yang paling utama membuat kita dapat survive dalam kehidupan nantinya.. karena ketika kita bergaul di lingkungan, baik di lingkungan sekitar, maupun lingkungan-lingkungan lainnya kita tidak hanya bergaul dengan org dari golongan-golongan tertentu saja namun juga dari semua golongan. orang-orang yg telah terbiasa untuk melihat ke bawah pun insya Allah tidak akan mengalami kesulitan ketika bergaul dengan orang-orang yg ekonominya diatasnya. bukannya apa-apa niyh... ketika gw kemudian berkuliah di universitas swasta yang bisa dibilang paling semua anak-anaknya berekonomi menengah keatas gw tidak mengalami kesulitan untuk bergaul.. gw dapat bergaul dengan orang-orang yg ekonominya diatas gw dengan wajar tanpa harus kemudian mejadi orang miskin ya pokoknya yg wajar2 aja.. karena gw sudah terbiasa bergaul dengan orang-orang yg ekoniominya dibawah gw sehingga ketika gw bergaul dengan semua orang ya gw nyambung2 saja.. tidak merasa menjadi miskinnn bgt ketika dikelilingi org2 yg ekonominya lebih tinggi.. dan juga tidak merasa tidak merasa menjadi orang yg kayaa ketika dikelilingi orang2 yg ekonominya dibawah gw..
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
I've met varity people.
it seems that rich people don't look back,meaning that rich people don't really care about poor people or people that doesn't have the "same level" as them(rich people) >.<
I'm not saying that all rich people DO like what I've said,
but "my poll" mostly says so
Man! I hate those people who don't look the "other way"
*I hope this comment has something to do with the topic
Posting Komentar